Pendidikan

Sebuah Alat Mempunyai Hambatan 150 Ohm Dilalui Arus Listrik 2A

Pernah dengar nama Ohm? Nama lengkapnya adalah Georg Simon Ohm. Dia adalah seorang matematikawan asal Jerman, sekaligus peneliti pertama tentang hubungan kuat arus listrik dengan adanya beda potensial pada penghantar. Soal berikut terkait dengan Hukum Ohm.

Soal tentang Hambatan Listrik dalam Hukum Ohm

Sebuah alat mempunyai hambatan 150 Ohm dilalui arus listrik 2A maka beda potensialnya adalah……

A. 148 Volt

B. 75 Volt

C. 2 Volt

D. 150 Volt

E. 300 Volt

Pilih satu jawaban yang tepat. Kemudian, jelaskan bagaimana cara mendapatkan jawaban tersebut.

Jawaban Soal

Pada penelitian yang dilakukan Georg Simon Ohm, ditemukan hubungan yang matematis antara kuat arus listrik serta beda potensial. Hukum tersebut dinamakan Hukum Ohm.

Hukum Ohm memiliki prinsip bahwasanya suatu arus yang akan mengalir melalui penghantar ini tentunya sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantarnya. Syaratnya adalah suhu tetap konstan.

  • Hukum ini dinyatakan dengan rumus: V = I × R
  • V adalah simbol untuk beda potensial, satuannya Volt.
  • I adalah simbol untuk kuat arus, satuannya adalah Ampere.
  • R adalah simbol untuk hambatan listrik, satuannya Ohm.

Pada soal di atas, diketahui bahwa I = 2A dan R = 150 Ohm. Adapun yang ditanyakan adalah beda potensialnya.

Dengan demikian, jawaban untuk soal tersebut adalah:

V = I × R

V = 2 × 150 V = 300 volt

Jadi, beda potensialnya sebesar 300 volt. Jawaban yang benar untuk uraian soal di atas adalah poin e.

Hal yang tidak boleh diabaikan dalam perhitungan rumus Hukum Ohm seperti pada soal ini adalah satuannya. Satuan yang dipakai adalah Volt, Ampere, dan Ohm.

Namun, ada kalanya dalam perhitungan digunakan satuan lain, seperti millivolt, miliampere, atau megaohm. Dalam hal ini lakukan konversi terlebih dahulu ke unit Volt, Ampere, dan Ohm. Tujuan dari hal ini untuk mempermudah perhitungan dan juga mendapatkan hasil yang benar.

Penjelasan Lebih Lanjut

Dalam kehidupan sehari-hari, Hukum Ohm banyak diterapkan. Dalam aplikasinya, Hukum Ohm dapat digunakan dalam rangkaian elektronika. Terutama ketika ingin memperkecil arus listrik dan tegangan. Serta untuk dapat memperoleh nilai hambatan yang tentunya diinginkan.

Kemudian, siapa sangka jika aplikasi hukum terkenal tersebut ternyata dapat ditemukan televisi, lampu, dan juga senter? Perangkat-perangkat elektronik tersebut hanya akan menyala apabila ada aliran listrik yang bersumber dari tegangan listrik agar dapat menghasilkan beda potensial.

Pernah menemukan suatu alat listrik bertuliskan 240V/4A? Tulisan tersebut memiliki arti penting. Artinya, jika dipasang pada tegangan 240 Volt dan dengan kuat arus 4 Ampere, alat listrik tersebut dapat berfungsi secara optimal.

Aturan di atas sudah seharusnya diketahui. Jika alat elektronik dipasang dengan menggunakan tegangan listrik yang tidak sesuai dengan spesifikasinya, tentunya dapat dipastikan bahwa alat tersebut akan cepat rusak. Atau, tidak dapat digunakan dalam waktu yang seharusnya.

Dari penjelasan di diketahui bagaimana cara mengukur besaran kuat arus, hambatan listrik, serta beda potensial dalam sebuah penghantar. Jika ingin menjadi seorang ahli elektronika, pengetahuan dasar ini perlu dipahami dengan baik.

Back to top button