Pendidikan

Dalam Membina Kerukunan Antarumat Beragama, Fanatisme Sempit Tidak Dibenarkan Karena

Dalam membina kerukunan antarumat beragama, fanatisme sempit tidak dibenarkan karena terdapat alasan tertentu. Alasan inilah yang dijadikan pertanyaan pada soal dalam pembelajaran PKn. Sebab itu, dalam artikel kali ini akan diuraikan jawaban juga pembahasannya.

Contoh Soal:

Dalam membina kerukunan antarumat beragama, fanatisme sempit tidak dibenarkan karena …

a. menganggap semua ajaran agama sama saja

b. mencampuradukkan ajaran agama

c. menganggap agamanya sendiri yang paling baik

d. saling memahami keberadaannya masing-masing

e. bekerja sama hanya dalam hal muamalah

Jawaban:

Jadi jawaban yang benar untuk soal yang tertera di atas adalah karena menganggap agamanya sendiri yang paling baik. Atau dengan pilihan jawaban yang telah dipersiapkan, maka bisa pilih jawaban ā€œCā€. Karena keempat jawaban lainnya bukan menggambarkan fanatisme.

Perlu diketahui, bahwa fanatisme ini bukan sebuah tindakan yang dibenarkan. Bahkan hal seperti ini juga diterangkan dalam soal, bahwa sifat fanatisme dalam umat beragama sama sekali tidak dibenarkan. Salah satu alasannya adalah yang menjadi jawaban tadi.

Penjelasan:

Agar tak sampai salah pemahaman, maka kali ini pun akan diulas mengenai penjelasan dari fanatisme sempit. Fanatisme sempit sendiri dapat diartikan sebagai pandangan dan atau keyakinan yang berlebihan terhadap suatu aliran. Ada beberapa yang menjadi penyebabnya.

1. Penyebab Timbulnya Fanatisme Sempit

Bisa dikatakan sebagai fanatisme sempit adalah karena ada penyebab yang mendorong kalimat tersebut keluar. Jadi dalam hal ini akan disebutkan mengenai apa itu fanatisme sempit. Sehingga bisa lebih paham dengan penjelasannya.

  • Salah satu penyebab fanatisme sempit adalah karena merasa bahwa ideologinya adalah satu-satunya kebenaran yang harus dibela.
  • Kemudian juga merasa, bahwa ideologinya adalah sangat berbeda dengan lainnya.
  • Lalu, pelaku fanatisme sempit ini juga menganggap, bahwa ideologi yang dianut adalah yang akan mampu mengantarkan kebahagiaan di dunia dan juga akhirat bukan yang lain.
  • Terakhir adalah, fanatisme sempit ini disebabkan karena adanya ketidaktahuan.
  • Ini bisa diartikan sebagai fanatik yang hanya berkaitan dengan ikatan emosi atau primordial belaka, yang juga disebut sebagai fanatik buta.

2. Apakah Dalam Beragama Tidak Boleh Bersikap Fanatik?

Pada penjelasan penyebab yang telah disebutkan, tentu pada poin satu hingga tiga tidak bisa sepenuhnya disalahkan. Namun karena adanya poin keempat, maka hal ini tentu akan sangat berbeda. Sehingga apakah dalam agama tidak boleh bersikap Fanatik?

Atau pertanyaan kapan orang tersebut dianggap sebagai sebagai seseorang yang fanatisme terhadap agama. Jadi bisa kembali ke konsep awal, bahwa fanatisme ini karena sesuatu yang dilebih-lebihkan. Yakni keyakinan yang terlalu berlebihan atau membabi-buta.

Meyakini apa yang dianut adalah syarat dalam beragama yang pasti setiap umat tahu. Namun jika terlalu melebih-lebihkan keyakinan yang dimiliki akan aliran yang diikuti termasuk fanatisme sempit. Kembali lagi dengan pembahasan penyebabnya fanatisme sempit.

Demikian adalah jawaban, bahwa dalam membina kerukunan antarumat beragama, fanatisme sempit tidak dibenarkan karena menganggap agamanya sendiri yang paling baik. Jadi jawaban yang tepat adalah pilihan ā€œCā€. Sudah diuraikan juga penjelasannya.

Back to top button