Pendidikan

Dugaan Awal dalam Metode Ilmiah Biasa Disebut Dengan? Ini Jawabannya!

Dugaan awal dalam metode ilmiah biasa disebut dengan? Tak jarang bapak/ibu guru IPA mengajak muridnya untuk melakukan penelitian. Pada tahapan awal, pasti guru akan mengajukan pertanyaan tersebut. Untuk menjawabnya, simak informasi berikut ini:

Pertanyaan

Dugaan awal dalam metode ilmiah biasa disebut dengan …

A. Kerangka teori

B. Masalah

C. Data

D. Hipotesis

E. Teori

Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah D. Hipotesis

Penjelasan dari Jawaban

Hipotesis merupakan suatu asumsi, pernyataan, atau dugaan awal yang peneliti rumuskan untuk menjelaskan fenomena menurut pengamatan dan data. Selain itu, hipotesis bisa juga diartikan sebagai jawaban atau asumsi tentatif yang diuji menggunakan metode ilmiah.

Dalam metode ilmiah, hipotesis dipakai merupakan langkah awal menguji konsep atau teori. Suatu hipotesis wajib berdasarkan fakta-fakta dari data yang ada serta dibuktikan dengan percobaan maupun pengamatan.

Apabila hipotesis berhasil dibuktikan dengan benar, maka ini dapat digunakan sebagai pondasi mengembangkan konsep atau teori menjadi lebih luas lagi.

Saat merumuskan hipotesis, kehati-hatian serta kepekaan diperlukan dalam mengevaluasi suatu masalah. Bisa jadi isu yang diangkat bukanlah isu utama, dsb. Hipotesis penelitian, merupakan hal terpenting yang mempengaruhi keseluruhan proses nantinya selama penelitian berlangsung.

Untuk itu, perlu untuk mengetahui cara merumuskan hipotesis dengan baik dan benar. Berikut adalah panduannya:

1. Observasi Topik Masalah

Pertama-tama, lakukan observasi akan topik permasalahan yang akan menjadi isu utama dalam penelitian. Untuk melakukan observasi ini bisa dengan beberapa cara, yakni dengan wawancara, studi lapangan, ataupun studi literatur.

Yang paling sederhana dan mudah yakni dengan menggunakan metode studi literatur. Peneliti dapat membaca hasil dari penelitian sebelumnya di sejumlah jurnal, buku, atau situs berita terbaru yang telah dipastikan kredibilitasnya.

2. Membuat Daftar Permasalahan

Setelah seluruh rangkaian observasi yang menyeluruh telah dilakukan, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan semua permasalahan yang muncul selama pelaksanaan observasi. Tulis masalah yang ditemui agar mudah dibaca.

Setiap permasalahan yang ditulis dalam bentuk “daftar” tersebut harus terlebih dahulu dicari dan dipikirkan solusi yang tepat. Hal ini dilakukan agar setiap permasalahan tersebut dapat diatasi atau paling tidak dikurangi seminimal mungkin.

Setelah itu, silahkan baca lagi dan pilihlah permasalahan yang dapat dieksplorasi untuk penelitian lebih lanjut.

3. Memulai Menulis Hipotesis

Setelah menemukan topik atau permasalahan yang akan diteliti, mulailah menulis hipotesisnya. Sebelum membuat hipotesis ini, ketahui bagaimana ciri-ciri hipotesis yang baik dan benar seperti berikut:

  • Hubungan antar variabel harus dinyatakan dalam penelitian.
  • Berdasarkan fakta.
  • Terkait dengan ilmu pengetahuan.
  • Sejalan dengan perkembangan dari ilmu pengetahuan.
  • Dapat diuji menggunakan akal sehat atau alat statistik.
  • Dinyatakan dengan tanpa berbelit-belit, sederhana, serta terbatas agar tidak terjadi kesalahpahaman.
  • Mampu menjelaskan hubungan antar fakta dan mengaitkannya dengan teknik pengujian.

4. Memastikan Hipotesis Bisa Diuji

Terakhir, pastikan bahwa hipotesis dapat diuji. Apabila hipotesis tidak dapat diuji, berarti hipotesis tersebut tidak berlaku lagi dan tidak cocok untuk dikembangkan lagi dalam penelitian. Untuk melakukannya, bisa dengan menjawab pertanyaan berikut:

  • Apakah hipotesis dapat diuji secara ilmiah?
  • Apakah hipotesis yang diajukan mengandung variabel dependen dan independen?
  • Apakah hipotesis yang disajikan mengandung prediksi tentang hasil penelitian atau tidak?

Apabila jawaban yang dihasilkan positif, maka hipotesis dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut.

Itulah jawaban serta penjelasan dari soal dugaan awal dalam metode ilmiah biasa disebut dengan? Jadi, dugaan atau asumsi awal ini disebut dengan hipotesis yang merupakan jawaban sementara yang perlu dibuktikan kebenarannya dalam penelitian.

Back to top button