Pendidikan

Emban Cindhe Emban Siladan Tegese

Hampir semua suku yang ada di negara ini memiliki peribahasa yang khas dengan budayanya masing-masing. Salah satu yang terkenal dengan ungkapan peribahasa adalah suku Jawa yang dapat disimak pada soal emban cindhe emban siladan tegese berikut.

Peribahasa dan ungkapan-ungkapan yang ada dimiliki Indonesia merupakan salah satu kekayaan budaya yang harus dijaga. Semakin berkembangnya kehidupan membuat peribahasa semakin asing bahkan bagi penduduk terkait.

Soal

Emban cindhe emban siladan tegese?

Jawaban

Arti dari peribahasa Jawa tersebut adalah yang satu digendong dengan menggunakan kain sutra, sementara yang lain digendong memakai sembilu.

Pembahasan

Untuk dapat memahami maksud dari sebuah peribahasa yang perlu dilakukan adalah mengartikan kalimatnya terlebih dulu. Dalam bahasa Jawa, emban mempunyai dua arti yang didasarkan dari fungsi atau bentuk katanya.

  • Pertama, sebagai kata benda emban berarti pengasuh yang biasanya disebut juga dengan menambahkan pelengkap dan menjadi Mbok Emban.
  • Emban sebagai kata kerja berarti memangku atau mengasuh.

Sementara itu, kata cindhe memiliki arti emas sedangkan siladan artinya adalah bilah bambu yang panjang yang biasanya dianyam menjadi besek. Orang-orang kaya dan bangsawan di zaman dulu mempunyai pengasuh anak yang disebut Mbok Emban.

Tugas dari Mbok Emban yaitu mengurusi segala kebutuhan anak asuhannya, mulai dari memandikan, menidurkan, dan memberi makan. Ketika menggendong, pengasuh tersebut biasanya memakai sehelai kain yang lebar untuk menyangga si anak.

Secara harfiah peribahasa tadi maksudnya adalah ada anak yang gendongannya adalah gendongan emas. Tetapi ada anak lain yang digendong dengan bambu yang kasar dan tidak nyaman, maka maksud peribahasanya yaitu.

  • Adanya perlakuan yang berbeda pada dua orang anak dimana yang satu begitu disayang dengan digendong menggunakan gendongan nyaman, semetara yang satunya tidak begitu disayang dan gendongannya berbeda.
  • Peribahasa tersebut dimaksudkan untuk menyindir perbedaan perlakuan dan pilih kasih atas kedua anak anak tersebut dan ketidakadilan haruslah dihentikan.

Adanya anak emas atau anak yang dispesialkan dari lainnya yang dimaksud dalam peribahasa tersebut kemungkinan masih terjadi dimana-mana. Terkadang dalam sebuah keluarga, orang tua bahkan tidak sadar telah berlaku tidak adil pada anak-anaknya.

Umumnya perlakuan berbeda yang dilakukan keluarga tersebut adalah karena anak yang satu cenderung lebih unggul. Keunggulan ini bisa dari tampilan fisiknya, kepandaian, prestasi, bahkan karena jenis kelaminnya.

Hal seperti demikian terkadang dianggap wajar dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Tidak hanya di keluarga, sikap seperti ini juga biasa ditemukan pada lingkup kerja, masyarakat, dan juga sekolah, misalnya :

  • Seorang murid berbuat kesalahan, tetapi karena murid tersebut adalah anak emas sang guru, hukuman yang diperoleh anak tersebut lebih ringan jika dibandingkan dengan murid lain yang juga melakukannya.
  • Atasan yang lebih perhatian ke seorang karyawan karena satu hal dan lainnya.

Itulah jawaban soal emban cindhe emban siladan tegese. Jadi, peribahasa yang dijelaskan di atas memiliki maksud agar perlakuan yang tidak adil tersebut berhenti dilakukan. Sebab, anak emas nantinya bisa saja justru akan memperoleh kerugian dari perlakuan yang diterimanya tersebut.

Back to top button