Pendidikan

Pemindahan Ibu Kota Kesultanan dari Demak ke Pajang Dilakukan Oleh? Temukan Jawabannya Disini

Sekarang ramai dibincangkan tentang pemindahan ibukota Indonesia ke Kalimantan Timur. Ternyata pemindahan ibukota ini juga pernah terjadi di masa kerajaan, yakni Ibukota Kerajaan Demak ke Pajang. Penasaran siapa yang melakukannya? Simak penjelasannya berikut:

Pertanyaan

Pemindahan ibu kota kesultanan dari Demak ke Pajang dilakukan oleh …

Jawaban

Yang memutuskan untuk memindahkan pusat Kerajaan Demak ke daerah Pajang adalah Jaka Tingkir atau yang juga dikenal sebagai Raja Hadiwijaya. Jaka Tingkir merupakan seorang anak dari Ki Ageng Pengging yang pernah mengabdi ke Kerajaan Demak.

Jaka Tingkir diangkat oleh Sultan Trenggono, yang saat itu menjabat sebagai raja ketiga Kesultanan Demak, menjadi kepala prajurit. Karena jasa dan pengabdiannya, Jaka Tingkir diangkat menjadi seorang adipati Pajang bergelar Adipati Adiwijaya.

Penjelasan

Kerajaan Demak merupakan sebuah kerajaan Islam pertama yang didirikan oleh Raden Patah. Ketika Sultan Trenggono gugur dalam sebuah pertempuran dan digantikan oleh Sunan Prawoto, terjadilah konflik dengan keponakannya, yakni Arya Penangsang.

Arya Penangsang merasa lebih berhak dalam menduduki tahta Kerajaan Demak daripada Sunan Prawoto. Sehingga konflik berdarah pun tak bisa dihindari. Sunan Prawoto dan juga keluarganya telah dibunuh oleh Arya Penangsang dan menjadi pewaris takhta.

Jaka Tingkir yang merupakan menantu dari Sunan Prawoto pada saat itu juga diincar untuk dibunuh. Namun Jaka Tingkir berhasil lolos dan melarikan diri.

Ketika kepemimpinan beralih, masyarakat tidak menyambut baik pemerintahan Arya Penangsang dan menghadapi banyak penentangan dari pihak lain.

Pada masa Arya Penangsang, keadaan kerajaan Demak mengalami kemunduran yang berdampak pada perekonomian kerajaan. Hingga akhirnya pemerintahan Arya Penangsang berakhir ketika Jaka Tingkir, yakni menantu Sunan Prawoto, membunuhnya dan mengambil alih tahta.

Ketika kekuasaan dipegang Jaka Tingkir itulah ibukota Kerajaan Demak dipindahkan ke Pajang, dimana beliau akhirnya mendirikan Kerajaan Pajang. Dan sejak saat itulah Kerajaan Demak dianggap runtuh dan digantikan dengan Kerajaan Pajang.

Alasan Pemindahan Ibu Kota Kesultanan

Adapun alasan dari pemindahan ini adalah karena Jaka Tingkir merupakan adipati Pajang. Sehingga diputuskan akhirnya pusat Kerajaan Demak dipindah ke Pajang yang letaknya berada di perbatasan Kartasura dan Kota Surakarta.

Tentu saja, peristiwa ini menimbulkan beberapa dampak mulai dari segi ekonomi hingga agama. Berikut adalah beberapa diantaranya:

  • Sinkretisme agama Islam. Artinya terjadi proses perpaduan dari sejumlah pemahaman, kepercayaan, atau aliran-aliran agama tertentu.
  • Beralih ke corak kerajaan agraris dari yang sebelumnya maritim.
  • Kurang memperhatikan perkembangan bidang pertahanan dan perdagangan.

Jaka Tingkir dengan gelar barunya, Sultan Hadiwijaya, mulai memimpin Kerajaan Pajang pada tahun 1568 M. Pada era pemerintahannya, Jaka Tingkir sukses mengantarkan Kerajaan Pajang ke masa emasnya.

Meski terletak di pedalaman, Pajang berhasil menjelma menjadi kerajaan bercorak agraris dengan bidang pertanian sebagai penyokong perekonomiannya. Bahkan wilayah Kerajaan Pajang yang dipimpin oleh Joko Tingkir mencapai Kediri, Blora, dan Madiun.

Demikian jawaban serta penjelasan dari pertanyaan mengenai siapa yang memindahkan ibukota Kerajaan Demak ke Pajang. Jaka Tingkir menjadi kunci penting atas runtuhnya Kerajaan Demak dan berdirinya Kerajaan Pajang, ditandai dengan pemindahan ibukota.

Back to top button