Pendidikan

Penjelasan tentang Orang yang Berakal terdapat Dalam Surah? Inilah Jawabannya

Meskipun rutinitas harian cukup menyita waktu, sebagai seorang Muslim sudah sepatutnya mendalami Al Qur’an. Berikut terdapat salah satu pertanyaan yang diajukan beserta jawaban. Siapa tau dengan mengetahui jawabannya kedepan semakin tertarik memperdalam Al Qur’an.

Soal

Penjelasan tentang orang yang berakal terdapat dalam surah?

  1. Q.S. Ali Imran (190)
  2. Q.S. Ali Imran (191)
  3. Q.S. An-Nisa’ (34)
  4. Q.S. An-Nisa’ (4)

Pilihan Pertama dan Kedua Benar

Jawaban

Untuk opsi yang mendekati terletak pada terakhir, Pilihan Pertama dan Kedua Benar yang artinya Q.S. Ali Imran ayat 190-191. Orang berakal kemudian dikenal dengan sebutan Ulul Albab sesuai yang tercantum dalam surah tersebut.

Penjelasan 

Ulul Albab menjadi sebutan untuk orang berakal dalam Q.S Ali Imran (190-191). Apa yang dimaksud dari Ulul Albab ini dapat disimak pada uraian singkat berikut.

1. Tanda Kebesaran Allah SWT

Sebelum memasuki maksud Ulul Albab termasuk ciri-cirinya, ayat diawali dengan penjelasan tentang penciptaan langit dan bumi. Kemudian pergantian waktu siang dan malam yang merupakan kebesaran milik Allah SWT, Sang Khaliq.

Tanda-tanda kebesaran ini dipahami dengan baik oleh orang-orang yang memiliki akal, cenderung berpikir dan peduli dengan alam. Di samping itu, Ulul Albab mempunyai pemikiran atau analisis tajam di setiap urusan.

Ada beberapa pandangan mengenai Ulul Albab. Dimana menurut Ibnu Katsir, Ulul Albab merupakan manusia dengan kesempurnaan akal dan kecerdasan. Sementara dari Sayyid Qutb, Ulul Albab adalah manusia dengan pemahaman lagi pemikiran yang benar.

Kebesaran Allah SWT melalui penciptaan langit dan bumi serta siang dan malam hanya dapat dimengerti oleh orang berakal. Berbeda dengan yang tidak termasuk dalam Ulul Albab semua kebesaran Allah SWT tidak sampai pada kebenaran.

2. Karakteristik Ulul Albab

Setelah melirik tanda-tanda kebesaran Allah SWT maka ciri-ciri Ulul Albab atau sebutan orang berakal bisa dikenali. Dalam ayat 191 digambarkan, Ulul Albab selalu melaksanakan dzikir dan tafakur.

Berdzikir dilakukan tidak hanya terbatas saat sedang sholat saja namun dilain kesempatan termasuk ketika duduk atau berbaring. Sementara bertafakur dilakukan atas penciptaan alam oleh Allah SWT yang memiliki makna alias tidak sia-sia.

Dengan begitu para Ulul Albab akan senantiasa berdoa tanpa melupakan permintaan agar dilindungi. Perlindungan yang dimaksud adalah berlindung dari azab neraka kepada Allah SWT. 

Secara sederhana Sayyid Qutb berpandangan, pemikiran tentang kekuasaan Allah SWT lewat penciptaan makhluk tergolong dalam ibadah, tidak ketinggalan dzikir. Allah SWT tidak menunjukkan kesan terhadap apa yang dimaksud kecuali diiringi ibadah dan dzikir.

Selain dua poin yang dituliskan, surah Ali Imran juga mengarahkan pada makna akan keimanan kepada Allah SWT. Kemudian perihal musyawarah, mubahalah, dan larangan muamalah serta kisah-kisah seperti keluarga Imran dan perang Badar.

Berdasarkan uraian, surah yang memiliki penjelasan orang-orang berakal atau Ulul Albab tercantum dalam Q.S. Ali Imran. Untuk mengetahui ayat dan arti bisa melihat langsung dalam Al Qur’an ayat 190-191.

 

Back to top button