Pendidikan

Puncak Konflik dalam Cerita Fiksi Disebut Juga dengan Apa?

Cerita fiksi banyak menjadi favorit masyarakat, apalagi kalangan anak-anak. Dalam cerita fiksi, ada tahapan alur yang membuatnya lebih menarik. Soal yang akan muncul di bawah ini berkaitan dengan tahapan alur dalam cerita fiksi.

Soal

Puncak konflik dalam cerita fiksi disebut juga dengan …

Jawaban

Dalam cerita fiksi, puncak konfliknya tampak pada bagian Klimaks.

Penjelasan

Cerita fiksi merupakan karya sastra yang isi ceritanya berlandaskan imajinasi atau bukan sesuai kejadian sebenarnya. Untuk membuat cerita fiksi, penulis harus memiliki kreativitas yang tinggi serta pengetahuan luas.

Kebanyakan cerita fiksi kurang realistis. Walaupun begitu, penulis tidak boleh sembarangan dalam membuat cerita fiksi. Ada alur tersendiri yang harus diikuti.

Alur sendiri merupakan pola pengembangan cerita akibat hubungan sebab-akibat yang susunannya kronologis. Alur sangat penting karena memuat kerangka atau struktur peristiwa yang mengatur jalannya cerita.

Ada beberapa tahapan alur. Masing-masing memiliki peran tersendiri yang akan membuat cerita menjadi unik. Apa saja alurnya?

1. Pengenalan Cerita

Pengenalan cerita adalah tahapan alur yang paling awal. Tahap ini berupa orientasi atau perkenalan tokoh. Selain itu, ada juga pengenalan watak, alur, latar, dan lain sebagainya.

Tahap ini bertujuan untuk mengetahui siapa saja tokoh dan alur ceritanya dari awal. Ini bisa memberikan gambaran kepada pembaca agar bisa membayangkan atau menempatkan diri di posisi tokoh cerita.

2. Konflik

Selanjutnya, ada bagian awal pemunculan konflik. Pada bagian ini, mulai ada konflik sebagai bumbu cerita agar lebih menarik. Bagian konflik akan melibatkan beberapa atau semua tokoh.

Pembaca juga akan mengenal alur cerita lebih dalam lagi. Jenis konflik sendiri bisa beragam, tergantung tema ceritanya. Ada konflik percintaan, persahabatan, keluarga, dan lain sebagainya.

3. Komplikasi

Tahap berikutnya adalah komplikasi. Pada tahap ini, konflik semakin meningkat. Terjadi banyak insiden-insiden yang mungkin dialami tokoh.

Beberapa konflik pendukung juga akan muncul untuk memperkuat konflik utama. Komplikasi ini menjadi bagian yang seru dalam cerita fiksi.

4. Klimaks

Tahapan ini berupa puncak konflik yang ada. Tahapan ini menjadi puncak dari ketegangan yang ada. Dalam cerita fiksi, klimaks biasanya berada di bagian tengah cerita.

5. Resolusi

Konflik atau masalah yang ada tentunya harus diselesaikan. Pada tahap resolusi, penulis harus menunjukkan cara menyelesaikan konflik yang ada.

Jalan keluar dari masalahnya bisa ditemukan dengan cara yang unik, entah berupa teka-teki maupun penyelesaian secara langsung. Pada tahap ini, biasanya perwatakan asli setiap tokohnya mulai muncul.

6. Penutup

Bagian akhir dari cerita fiksi adalah penutup. Pada bagian ini, semua konflik sudah selesai dan masing-masing tokoh mendapatkan akhiran tersendiri.

Untuk penutup, penulis bisa menggambarkan tokoh berakhir bahagia atau sedih. Namun, ada beberapa cerita yang sengaja dibuat dengan ending menggantung.

Penulis harus kreatif dalam memikirkan alur cerita. Apalagi, pada bagian klimaks yang berisi puncak konflik. Bila alurnya seru, tentu pembaca akan nyaman walaupun ceritanya sangat panjang.

Back to top button