Pendidikan

Abang Abang Lambe Tegese? Kunci Jawaban Bahasa Jawa

Abang abang lambe tegese? Pertanyaan tersebut merupakan penggalan materi bahasa Jawa. Berikut ini adalah soal sekaligus penjelasannya.

Soal

Abang abang lambe tegese yaiku…

Jawaban

Pertanyaan tersebut memiliki arti dalam bahasa Indonesia sebagai merah-merah di bibir. Memang siapapun akan berpikir kalau peribahasa tersebut secara harfiah berkonotasi pada pewarna bibir yang merah.

Namun, tentu saja peribahasa tersebut tidak memiliki arti yang terdengar sepele seperti itu. Abang-abang lambe memiliki arti bahwa tuturan kang becik, nanging mung ana ing lambe.

Penjelasan

Abang-abang lambe itu memiliki arti yang cukup bijak untuk dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bahasa Jawa, peribahasa ini memiliki arti tuturan kang becik, nanging mung ana ing lambe.

Dalam bahasa Indonesia artinya adalah orang yang berbicara manis, namun hanya di mulut saja. Peribahasa tersebut diperuntukkan untuk orang yang hanya menuturkan janji-janji manis saja. Orang tersebut tidak pernah menepati janji atau melakukan aksi atas ucapannya.

Di zaman ini, banyak dijumpai orang-orang yang memiliki karakter seperti ini. Tentunya hal ini bukanlah karakter yang baik. Watak seperti ini akan dapat membawa petaka bagi yang melakukannya.

Orang lain akan melabeli orang yang abang-abang lambe sebagai penipu. Hal ini dikarenakan orang tersebut hanya pandai melontarkan janji manis saja, namun tidak pernah melakukan aksi.

Makna Lain dari Abang Abang Lambe

Ada juga makna lain yang terkandung dalam peribahasa abang-abang lambe. Selain bermakna orang yang hanya janji di mulut saja, peribahasa ini juga memiliki arti ketidaktulusan.

Pemerah bibir yang membuat bibir merah, dianggap sebagai riasan yang cantik. Namun, hal ini berbeda pada peribahasa abang-abang lambe. Pada peribahasa tersebut, lambe abang atau mulut merah dianggap sebagai tutur kata yang manis.

Selain itu, mulut merah dianggap sebagai simbol kepalsuan. Yakni, ketika orang tersebut mengutarakan kata-kata manis maka di dalamnya hanya ada kepalsuan. Tindakan dan perkataan seringkali bertolak belakang.

Seperti apabila orang tersebut bilang suka, namun sebenarnya di dalam dirinya dia tidak menyukainya. Orang jenis ini seringkali mengatakan hal-hal yang baik seperti pujian, janji, dan lain-lain. Namun, didalam hatinya orang ini hanyalah berpura-pura.

Selain abang-abang lambe, banyak sekali jenis peribahasa Jawa yang bermakna untuk kehidupan. Seperti misalnya, adigang, adigung, adiguna yang termasuk salah satu peribahasa terkenal.

Peribahasa tersebut mengajarkan agar manusia tidak menyombongkan keandalan yang dimiliki. Lalu ada juga becik ketitik, ala ketara yang juga termasuk peribahasa Jawa yang terkenal.

Kalimat ini memiliki arti bahwa semua perbuatan baik dan buruk akan terbongkar. Masih banyak juga peribahasa-peribahasa Jawa lain yang memiliki arti bijak.

Paribasan Jawa merupakan cara leluhur menyampaikan nasihat kepada anak cucunya. Nasihat-nasihat tersebut dikemas dalam perumpamaan yang harus diuraikan terlebih dahulu.

Kesimpulan

Itulah uraian mengenai jawaban soal abang abang lambe tegese? Peribahasa ini memiliki arti tuturan kang becik nanging mung ana ing lambe. Pesan yang terkandung adalah bahwa sebagai manusia hendaknya selaras antara perkataan dan perbuatannya.

Back to top button