Pendidikan

Mpu Tantular Hidup Pada Masa Kekuasaan Kerajaan? Kunci Jawaban PPKN

Mpu Tantular hidup pada masa kekuasaan kerajaan? Soal tersebut akan muncul pada Sekolah Menengah Pertama mata pelajaran PPKN. Berkembangnya soal-soal selalu menyesuaikan kurikulum dan kompetensi, sehingga tidak semua peserta didik dapat memahami soal yang diberikan.

Jika peserta didik tidak paham akan soal yang diberikan tentu harus ada solusi dari seorang pengajar atau guru. Bisa jadi guru tersebut belum menguasai betul mengenai materi yang disampaikan kepada peserta didiknya. Untuk itu simak ulasan berikut:

Soal

Mpu Tantular hidup pada masa kekuasaan kerajaan?

A. Sriwijaya

B. Kutai Kartanegara

Majapahit

Mataram Kuno

Jawaban

Mpu Tantular hidup pada masa kekuasaan kerajaan C. Majapahit

Pembahasan

Mpu Tantular ini merupakan tokoh penting di Indonesia pada abad ke-14. Tokoh ini dikenal spiritual yang karyanya dimuat dalam sebuah buku mengenai ajaran keagamaan dan etika. Ajaran dalam buku Mpu Tantular ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Mpu Tantular ini masuk dalam pemerintahan Hayam Wuruk yang merupakan raja keempat. Di Kerajaan Majapahit ini Hayam Wuruk menjadi raja terakhir yang kuasanya dimulai dari 1350 hingga 1389 Masehi.

Pada saat kepemimpinan Hayam Wuruk Majapahit berada di puncak kejayaan di nusantara. Di situlah mpu Tantular menjadi seorang ahli seni yang terkenal terutama dalam pencak silat.

Tentu tidak banyak yang mengetahui kehidupan dari Mpu Tantular, namun karyanya selalu erat dan dihargai pada masanya. Untuk itu, tidak heran jika sampai sekarang Setia Hati Terate masih Berdiri dan berkembang.

Asal Usul dan Isi Kitab Sutasoma Karangan Mpu Tantular

Kitab Sutasoma ini menjadi salah satu bagian penting dari Mpu Tantular. Hal ini dikarenakan kitab berisikan hubungan antara agama Buddha dan agama Hindu pada masa kerajaan Majapahit. Kedua agama ini selalu dikaitkan karena menjadi pedoman hidup.

Walaupun identik dengan agama Buddha namun Kitab Sutasoma ini juga menampilkan Bagaimana agama Hindu dan Budha hidup secara berdampingan. Pada sisi lain Mpu Tantular menyadari bahwasannya agama Hindu dan Budha ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Kitab Sutasoma ini dituliskan sekitar 1350-an oleh mpu Tantular yang di dalamnya memiliki pesan untuk membingkai negara Indonesia. Perlu diketahui Bhinneka Tunggal Ika adalah potongan dari kitab Sutasoma.

Kutipan bhineka Tunggal Ika ini ada pada bait ke-5 di Kitab Sutasoma. Di dalamnya diceritakan mengenai seorang pangeran yang sedang mencari makna kehidupan yang sesungguhnya di negeri Hastinapura.

Pangeran tersebut memiliki nama Sutasoma yang dianggap memiliki ketampanan setara dengan Arjuna. Pangeran Sutasoma memilih untuk menjadi seorang pertapa yang tujuan utamanya mengetahui apa itu kehidupan.

Di atas sudah dijelaskan Mpu Tantular hidup pada masa kekuasaan Kerajaan Majapahit. Perlu diketahui bahwasanya isi dari kitab Sutasoma dijadikan sebagai semboyan bangsa Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika.

Back to top button