Pendidikan

Dalam Pengaturan Manajemen Kelas yang Efektif, Kita Tidak Perlu Melibatkan Murid dalam Prosesnya, Benar atau Salah?

Dalam pengaturan manajemen kelas yang efektif, kita tidak perlu melibatkan murid dalam prosesnya. Pernyataan tersebut akan diketahui benar atau salahnya melalui pembahasan berikut. Jadi, ketika soal semacam ini muncul, sudah dapat dipahami jawabannya.

Soal

Dalam pengaturan manajemen kelas yang efektif, kita tidak perlu melibatkan murid dalam prosesnya

Pernyataan di atas adalah …

Jawaban

Jawaban: Salah. Alasannya dikarenakan keterlibatan setiap siswa atau murid akan turut menjadi penentu keberhasilan manajemen kelas.

Adapun berlakunya manajemen kelas diartikan sebagai adanya upaya untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan juga efektif. Agar dapat mewujudkan hal tersebut, perlu dilakukan perencanaan dan pelaksanaan. Tidak boleh terlewatkan adalah penilaian.

Jadi, siswa harus ikut terlibat dalam pengaturan manajemen kelas yang efektif. Tentu saja alasannya karena pembelajaran itu sendiri diperuntukkan bagi para siswa. Ditambah lagi dengan adanya dukungan dari guru dan terciptanya suasana kelas yang lengkap dengan fasilitas pendukung.

Penjelasan Lebih Lanjut

Salah satu faktor yang dapat membuat siswa termotivasi belajar adalah karena adanya dukungan dalam beberapa hal. Seperti suasana dan fasilitas belajar. Faktor-faktor pendukung tersebut diperlukan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif.

Oleh karena itu, tidaklah aneh jika siswa menjadi faktor penentu dalam pengaturan manajemen kelas yang bersifat efektif. Terdapat teknik manajemen kelas yang patut dijadikan pedoman. Berikut beberapa teknik yang perlu diperhatikan.

  • Ciptakan ruang kelas yang nyaman. Misalnya dengan membuat pengaturan tempat duduk yang tepat. Dengan begitu, siswa dapat denan baik melihat dan mendengar ucapan guru.
  • Tetapkan aturan kelas secara tegas. Contohnya adalah dengan melarang siswa berisik pada saat proses belajar-mengajar berlangsung. Kelas yang berisik akan menganggu siswa lain dalam memperoleh pelajaran.
  • Antisipasi kondisi di dalam kelas. Hal ini bisa dilakukan dengan misalnya membuat aba-aba agar seluruh siswa tenang sebelum dimulainya pelajaran.
  • Pertahankan konsentrasi siswa di dalam kelas. Jika ada siswa yang jenuh atau lelah, guru diperbolehkan membuat kegiatan selingan. Contohnya, melontarkan pertanyaan ringan dan menceritakan kisah lucu.
  • Mulailah pelajaran dengan penuh semangat. Jika guru tampak sedih atau marah, suasana di dalam kelas akan terkena pengaruh.
  • Perhatikan posisi guru pada saat memberi pelajaran. Jika guru mengajar dengan banyak melakukan posisi menyamping, guru tidak akan dapat memperhatikan siswa.
  • Sesekali pantau seluruh siswa. Dengan demikian, guru dapat segera mengetahui jika ada siswa yang memerlukan bantuan. Atau, jika ada siswa yang jenuh, guru dapat segera mengantisipasi.

Berdasarkan penjelasan diatas, disimpulkan bahwa tidaklah benar jika dalam pengaturan manajemen kelas yang efektif, kita tidak perlu melibatkan murid dalam prosesnya. Artinya, keterlibatan murid dalam proses pengaturan manajemen perlu ada.

Back to top button