Pendidikan

Lir Tegese? Inilah Kunci Jawaban Bahasa Jawa

Pada mata pelajaran bahasa Jawa, ada soal yang menarik tentang lir tegese yang perlu dijawab siswa. Soal ini biasanya disajikan dengan tambahan tembang-tembang tertentu untuk disesuaikan dengan konteks atau hanya berdiri sendiri.

Soal

Lir tegese iku apa?

Jawaban

Secara sederhana, istilah lir ini muncul di beberapa tembang yang terkenal yang ada dalam bahasa Jawa. Namun untuk artinya sendiri, bisa setara dengan ibarat atau seperti sesuai dengan kalimat yang selanjutnya.

Untuk menggunakan kata lir ini juga masih disesuaikan dengan konteks yang ada, baik untuk perumpamaan. Selain itu, lir ini biasanya diletakkan di bagian depan dari kalimat untuk dilanjutkan dengan frasa lainnya.

Meski begitu, ada pula beberapa kata lir yang diletakkan di bagian belakang untuk keperluan melengkapi kalimat. Lir juga muncul dalam beberapa peribahasa dalam bahasa Jawa yang mungkin diajarkan pada materi yang sama.

Penjelasan

Akan menjadi lebih lengkap jika membahas soal beberapa contoh dari peribahasa yang ada dalam bahasa Jawa. Jika ingin tahu beberapa peribahasa yang terkenal, maka silahkan simak contoh yang ada di bawah ini:

1. Anak Polah, Bapak Kepradah

Peribahasa yang pertama ini tentu saja sudah banyak dikenal dan ditemukan di beberapa materi di kelas. Ada makna yang tertentu yang disampaikan oleh peribahasa ini yang berkaitan dengan dampak menjadi orang tua.

Secara garis besar, peribahasa ini membahas mengenai orang tua yang nantinya akan menanggung kesalahan dari anak. Tak heran, jika orang tua akan melakukan apapun untuk membuat anaknya berada di dalam jalan yang benar.

2. Becik Ketitik Ala Ketara

Kemudian ada contoh peribahasa yang lainnya yang tak kalah terkenal dari peribahasa yang pertama. Peribahasa ini sebenarnya juga masih berkaitan dengan tindakan atau tingkah laku yang dimiliki oleh seseorang.

Bukan hanya sebatas pada tindakan yang baik, tindakan yang buruk pun nanti akan memiliki dampak masing-masing. Namun tidak semua dampak yang dimaksudkan ini akan muncul pada waktu yang sama dengan tindakan tersebut.

3. Jer Basuki Mawa Bea

Terakhir, ada peribahasa seperti jer basuki mawa bea yang memiliki arti yang tak kalah menarik nantinya. Peribahasa ini juga sering muncul di buku pelajaran atau soal ujian dalam mata pelajaran bahasa Jawa.

Untuk makna dari peribahasa ini berkaitan dengan adanya cita-cita atau keinginan yang dimiliki oleh setiap orang. Namun tentu saja untuk bisa mencapai cita atau keinginan tersebut, dibutuhkan niat dan biaya banyak.

Itulah jawaban dari pertanyaan yang muncul dalam bahasa Jawa mengenai lir tegese yang harus dijawab siswa. Lir sendiri bisa diartikan sebagai seperti atau perumpamaan yang muncul di awal atau akhir kalimat.

Back to top button